Thursday, September 26, 2013

6-13 Melbourne | Queen Victoria Market - Sydney Road - DFO Essendon

Gak Jadi ke Great Ocean Road

Hari ini rencananya ke Great Ocean Road, tukaran hari dengan jadwal ke Silvan, secara ya, Kakak-nya Mama Awi bilang hari ini bakal windy, semalam kita berdua sudah diskusi abis-abisan, sepertinya harus drop Great Ocean Road, semoga masih ada waktu suatu hari nanti ke Great Ocean Road…dan Philips Island…amin…. Sebagai penggantinya, hari ini masih akan explore city of melb yang belum abis-abisnya di-explore. 

QVM, modern yet old fashioned market

Anyway busway, ternyata hari ini bukan cuman windy, tapi hujan basahhhh dan dingin, 
suhu drop sampai dengan 13 derajat celcius wohoooooo….


Kebayang dong dinginnnya secara belum pernah ngerasain kedinginan di titik celcius yang ini sebelumnya, untung aja hujan dan kita bergerakkkk terus, jadinya badan tetap hangat, hari ini kita mampir di QVM, pasar yang legendaris di Melbourne yang sudah ada sejak tahun 1878, pasarnya lengkap dari mulai sayur, buah, daging, roti, selai, sampai dengan produk-produk oleh-oleh Aussie ke sepatu boot kulit, jaket bulu hewan, gantungan kunci, dll. Buka setiap hari kecuali Senin dan Rabu, dari mulai jam 6am-5pm. Cuman karena cuaca yang nggak friendly, kita datang kesitu jam 7 pagi pun banyak stall yang masih tutup.



Saya menyempatkan membeli strawberry segar yang bentuknya besar-besar dengan harga 3$ per pak - lebih murah dibandingkan dengan harga di Jakarta, buah-buahan memang terhitung murah, jeruk sunkist dijual kurang dari 1$ per Kg, apel granny 2$ per Kg, tapi sayuran??? Waduh buncis aja per kg harganya 5$ dengan dolar yang gonjang–ganjing setara dengan Rp50rb lebih!


Saya juga beli bagel berbentuk pretzel dan peach danish, harganya masing-masing 1$-an….



Oya, saya juga beli gantungan kunci buat oleh-oleh (next time kalau sempet mampir ke Sydney, jangan beli oleh-oleh disini yooooo… Lebih pricey ketimbang di Sydney),  ohhhh dan beli signature donut disini…. Jam bread- american donut yang masih hanget, cucok dimakan di pagi hujan seperti saat ini.




Antique outside, Modern Inside
Dari QVM, kami balik ke hotel untuk breakfast, brr…. Kerasa banget yaaa masih dingin ajaaa, Aa heading ke hotel, saya mah penasaran sama GPO mall, so intip-intip dulu ach…. Mulai nyusur dari GPO ke Harvey Norman sampe zara baru balik ke hotel… termehek-mehek sama interior GPO yang nggak scary at all, mempertahankan bentuk interior lama tapi gak spooky, berasa ada di mall bergaya victorian aja.


Di GPO sempet ngelihat local worker yang bawa lunch box dan dengan cueknya makan di bangku sederetan caffe, seperti hari lalu di taman kita sempet liat worker yang makan McD dengan santey-nya enaknyaaaaa… tak harus terancam dengan tulisan “no outside food/drink” seperti di mall-mall kita disinih…


Aroma Middle East di Sydney Road

No time for lay down, daripada kedinginan di hotel mendingan ngiderrrrr…, dari mall saya nyambangin Aa di hotel terus kita memutuskan untuk jalan ke area Sydney Road seperti yang direkomen oleh partner di kantornya.. 

...haissshhh ternyata Sydney Road itu puanjang dan kita stop by too early walhasil siang itu belum menemukan atmosfer yang digambarkan oleh sang partner. Kita menemukan Indian food yang halal sayangnya tutup, nggak lama menemukan Kebab yang size-nya alaihim beneran guedeee… ukuran reguler-nya dia itu dibandingkan dengan size kebab gede yang dijual di D*n*r Kebab di Jakarta aja masih lebih gede. Kami berdua hanya sanggup makan si kebab “kecil” berdua dan mentook away kebab “gede” yang ukurannya emang guedeee bangettt… senangnya makan kebab disini berasa ketemu komunitas, dari mulai sapaan “asalamu alaikum, sis!” sampai dengan petunjuk ramah ala timur tengah (baca ramah yah alias sopan, bukan cunihin lhooo)…


Sepanjang sydney road banyak antique building dan cute houses, lucu banget kalau sampe nggak difoto ...




Back and forth demi DFO   

Dari sini, kita janjian sama mama Awi untuk ketemu di DFO Essendon, DFO itu Factory Outlet, dendam banget mau nyari oroton disitu hahaha…  

Secara nggak ketemu petunjuk train disini, kita direkomen untuk naik bis aja menyusur Sydney Road sampai dengan Moonee Ponds / Pascoe Vale, abis itu mestinya ke depan essendon station untuk naek bis 903, yang rutenya langsung ke DFO…. Huhuhu… disini mulailah kerusuhan terjadi… dari mulai kita udah bener turun di Moone Ponds, eh pake salah arah tram jadi ke Brunswick akhirnya turun untuk naek arah sebaliknya, ehhhh pake kebablasan turun, yang ada pake jalan kaki, ke Bulla Road teruuusss dengan sedih melihat 903 lewat dan pastinya nggak mau berenti karena bukan di tempat ngetem diaaaaaa… 

Sementara jam tutup DFO makin berdetak, dan arah ke Essendon meski dekat tidak memungkinkan pejalan kaki masuk…… mau gak mau harus nangkep 903…. akhirnyaaaaa… ketemu juga halte terakhir nearby ke arah DFO di  deket Madden street dan kemudian berlari-lari ke DFO karena ternyata o ternyata Essendon field itu komplek yang berlokasi memper dengan airport dan berisi dengan aneka rupa FO dari furniture dan lain-lain 
berjejer jauh  dan luas pulaaaa… huhuhu……inget makro zaman dulu…

Nggak nyesel ngejar-ngejar DFO, secara sesampainya disana langsung freak freak sendiri… daaaann bukan hanya menemukan Oroton yang murmer….psstt ceritanya barang display, udah pilih-pilih ehhhh nggak taunya dikasi yang baru sama tuh non bule, senangnyaaaa  (nanti di di Syd ada cerita khusus tentang ini cekidot).


Eh eh yang bikin senengggg ketemu juga doooonggg atasan sport berlengan panjang drifit !!! susahnya nyari di Indo, disitu ketemu ajah merek brooks lagi dengan harga miringggg (I wish kurs nggak naek naek, jadi bisa diteken di bawah 150 padahal yaaaaa), untuuuunggg dateng kesitu mepetttt kalo nggak bisa pengen beli yang enggak-enggak, lha wong harga Levis aja 200rb-an…haduuhhhh… cukup sekian freak-nya …. Kita sambung lagi perjalanan menuju kota. 

Salah Bis dan ditraktir host

Hari ini rupanya hari kemerdekaan Mama Awi, dari FO dia ikut kita ke kota buat bertemu mama bener si ucil ucil – Naomi dan Al yang kerjanya di city, Naomi dan Al sendiri meanwhile udah di rumah dan nggak ikut mama Awi.

Di city ketemu juga kita sama Erna alias Nana, an active and talkative person, she is very confident and independent in her own way, people will love her instantly. Kita ngobrol sebentar untuk nentuin mau makan malam dimana, sebelumnya saya nyempetin dulu beli pie, penasaran banget sama yang namanya Walker’s, gede gitu pie-nya, tapi still kalau enak menurut saya, pie face juara mungkin karena ukurannya lebih kecil aja. Cuman untuk varian sweets, Walkers punya banyak jenis.



OK, btw, kita makan di rumah makan Indonesia, nasi, sate, soto ayam, ayam penyet, dannnnn teh kotak !!!

Ngobrol ngalor ngidul dari mulai perjuangan Nana masuk dunia kerja di Ausie (she is wearing veils, so proud of her), dan bawa anak when first time entering Oz, how she adapt here, makanan-makanan, places, sampai ngomongin Indomie yang jadi favorit orang Indonesia di Oz, bahkan orang Oz sendiri….. untuk pertama kalinya malam itu setelah hari ke-6, kami kangen makan Indomie goreng…. Hahahaha…



Dan malam itu, we thankful to meet another Indo fighter, what a meaningful session, thanks Nana, thanks Dewi…



==============
Previous Posting:
1-13 | Jakarta - Singapore - Sydney - Melbourne
2-13 | Melbourne | Causeway Inn On The Mall & surroundings
3-13 | Melbourne | arrival walk
4-13 | Melbourne | Yara River - CBD Walk - Choco - IKEA 

Now:
5-13 | Melbourne | Teselaar Festival - St Kilda’s Beach

Next Posting:
6-13 | Melbourne | Queen Victoria Market - DFO Essendon
7-13 | Melbourne | Melbourne University - Journey to Sydney
8-13 | Sydney | Meriton Service Apartment & Surroundings
9-13 | Sydney | Hyde Park - Macquairie’s Points - Wooloomoloo Bay, 
10-13 | Sydney | The Rock - Paddy’s - Darling Habour
11-13 | Sydney | Royal Botanic Garden - Sydney Opera House - Blue Mountain
12-13 | Sydney | Bondi Beach - DFO Drummyone - Imax Theatre
13-13 | Sydney – Singapore – Jakarta

No comments: